Usir Rasa Malas – Semua orang rasanya pernah, di hinggapi rasa malas. Alih-alih mengerjakan tugas yang harus diselesaikan, malah jadi rebahan. Apalagi buat para karyawan yang saat ini bekerja di rumah. Godaan rebahannya makin besar!

Meski lebih nikmat jadi kaum rebahan, tapi kalau dijadikan kebiasaan, akan merugikan kamu sendiri, lho! Tugas jadi keteteran, performa kerja jadi tidak maksimal. Karena itu, yuk ikuti tips Usir Rasa Malas supaya kamu bisa segera tobat jadi kaum rebahan. Apa saja itu? Mari simak bersama!

1. Buatlah tujuan yang sesuai dengan kemampuan

Usir Rasa Malas

Sering kali yang bikin kamu jadi malas, karena menerapkan tujuan yang terlalu tinggi, tidak sesuai kemampuan diri sendiri. Kalaupun kamu berhasil meraihnya, rasa lelah akibat memforsir tubuhmu untuk mengerjakan tugas yang sebenarnya bisa di cicil, bikin kamu jadi tidak bersemangat keesokan harinya. Akhirnya pola kerjamu jadi berantakan. Kadang rajin, kadang malas.

2. Mulai saja dulu dari yang kecil

Usir Rasa Malas

Setelah kamu sudah menentukan tujuanmu, langkah selanjutnya adalah memulainya. Dan ini yang biasanya jadi tahap tersulit. Apalagi kalau goals-nya banyak. Tips supaya kamu gak jiper duluan dengan jumlah tugas yang harus kamu selesaikan, adalah memulainya dari sederhana dulu.

Fokus saja pada satu tugas sampai selesai, gak perlu melongok-longok tugas berikutnya. Saat satu tugas itu sudah kelar, biasanya mood kamu langsung bangkit tuh, karena berhasil melawan rasa malasmu dan memulai. Setelah itu, fokus lagi pada satu tugas berikutnya. Nanti juga kelar semua tugas yang wajib kamu selesaikan.

Baca Juga: Miliki Kedewasaan Emosional, Dengan Melakukan Langkah Berikut Ini !

3. Singkirkan hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi kamu

Usir Rasa Malas

Langkah selanjutnya yang tak kalah penting, adalah menyingkirkan hal-hal yang bisa mengalihkan perhatianmu. Misalnya saja, handphone.

Melansir lamanĀ Harvard University, beberapa studi membandingkan perilaku mahasiswa yang mengirim pesan teks selama kuliah, di banding yang sama sekali tidak menggunakan HP-nya. Hasilnya, mereka yang mengirim SMS selama kuliah, memiliki kualitas catatan yang lebih rendah, memperoleh informasi yang lebih sedikit, dan hasil ujian yang lebih buruk di banding mahasiswa yang sama sekali tak menyentuh HP selama kuliah.

Dalam sebuah survei yang di muat dalam jurnalĀ Computers & Education, sebanyak 80 persen mahasiswa setuju, menggunakan ponsel selama di kelas, bukannya bermanfaat dalam proses pembelajaran, malah membuat mereka tidak memperhatikan kuliahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *