PokerPelangi – Indikator Mortalitas, Istilah baru terus bermunculan terkait COVID-19. Salah satunya adalah D-dimer, istilah yang “naik daun” berawal dari unggahan blog Dahlan Iskan, yang merupakan penyintas COVID-19.

Indikator Mortalitas dari Pasien COVID-19

Sebetulnya apa, sih, D-dimer, itu? Berikut ini penjelasannya.

1. D-dimer adalah protein yang ada dalam darah

Indikator Mortalitas

Dari berbagai sumber, D-dimer adalah bagian dari protein yang ada dalam tubuh kita dan muncul saat pembekuan darah.

Indikator Mortalitas dari Pasien COVID-19

Contoh sederhananya adalah kondisi saat terluka. Sesaat setelah terluka, kamu akan mengalami perdarahan, tetapi setelah itu akan berhenti apabila luka itu dan tubuhmu normal. 

2. D-dimer menjadi prediktor mortalitas pasien COVID-19

Indikator Mortalitas

Saat terinfeksi COVID-19, tubuh seseorang akan mengalami pembekuan darah atau koagulopati pada pembuluh vena. Ini merupakan akibat dari reaksi imunitas. Jika infeksi parah, maka angka D-dimer pun meningkat.

“Ada tiga faktor yang berpengaruh pada kecenderungan terbentuknya bekuan darah. Satu, faktor kerusakan pembuluh darah, seperti peradangan dan infeksi. Kedua, faktor aliran darah yang tidak lancar seperti pada orang yang bed rest lama, imobilisasi, atau gagal jantung.

“Lalu ketiga, kecenderungan darah sendiri untuk membeku. Contoh kasusnya adalah kehamilan, kekurangan faktor pengencer darah tertentu, dan lain sebaginya,” terang internis dr. RA Adaninggar, SpPd, seorang praktisi kesehatan dan edukator.

3. Saat D-dimer terlalu tinggi, ada kemungkinan pasien mengalami penggumpalan darah

Indikator Mortalitas

Kamu tahu sendiri bagaimana cairnya darah.

Jika sudah seperti ini, jantung yang sangat memerlukan oksigen pun mulai kehilangan fungsinya dan ini mengakibatkan gangguan pada organ lain, termasuk paru-paru. Inilah mengapa D-dimer menjadi indikator tingkat bahaya infeksi pada pasien COVID-19.

Ibaratnya seperti bendungan yang bertugas mengairi sawah. D-dimer adalah penilai seberapa parah sampah-sampah tersebut tertumpuk.

“Semakin berat gejala COVID-19, akan semakin tinggi D-dimer-nya. Jadi pemeriksaan ini direkomendasikan untuk rutin diperiksa pada mereka yang bergejala COVID-19 sedang-berat,” kata dr. Ninggar.

4. D-dimer dapat dikontrol dengan gaya hidup sehat

Indikator Mortalitas

Memang dalam kasus COVID-19, infeksi penyakit inilah yang menyebabkan tingkat D-dimer seseorang menjadi tinggi. Namun, lebih dari itu, ternyata ada hal lain pula yang bisa memicu pembekuan dan penggumpalan darah yang jauh lebih buruk. Salah satunya adalah gaya hidup.

Menerapkan gaya hidup sehat, seperti dengan mengurangi makan gorengan, tidak merokok, dan olahraga rutin bisa menjadi upaya terbaik agar tingkat D-dimer dalam tubuh tidak meningkat.

D-dimer tidak berhubungan langsung dengan gaya hidup. Akan tetapi, gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan lainnya, dapat menyebabkan peradangan kronis yang bisa merusak pembuluh darah, dan hal ini bisa menyebabkan peningkatan D-dimer juga nantinya,” dr. Ninggar menerangkan.

5. Minum air bukan solusi utama untuk menurunkan D-dimer

Banyak yang menganggap dengan minum air yang banyak bisa menurunkan tingkat D-dimer. Kenyataannya tidak seperti. Air memang bisa mencairkan darah, sehingga kekentalannya berkurang. Namun, itu berbeda dengan masalah pembekuan darah. 

Untuk mengatasi D-dimer yang tinggi, ada pengobatan khusus yang hanya bisa digunakan oleh para dokter. Namanya antikoagulan.

“Yang penting mengobati penyebabnya karena D-dimer itu akibat, bukan sebab,” kata dr. Ninggar menutup perbincangan tentang D-dimer.

Itulah pemahaman seputar D-dimer pada pasien COVID-19. Tetap patuhi protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang sekitar, serta dukung program vaksinasi COVID-19. Juga, ingat selalu 5 M: memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. PokerPelangi

BACA JUGA : Nyeri Perut Hebat Yang Mengancam Perempuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *