
PokerPelangiLounge – Melalui thread ini, saya akan menjabarkan hasil riset mengenai penyebar hoaks yang telah di teliti oleh Associate Lecturer in Communication Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, Lecturer in Communication Science Universitas Padjadjaran, Detta Rahmawan, dan Head of Centre for Study of Communication, Media and Culture Universitas Padjadjaran, Eni Maryani.
Penelitian yang di lakukan oleh ketiga ilmuwan tersebut berdasarkan pada pertanyaan. Yang di ajukan kepada 480 responden di seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat. Seperti di ketahui, Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia. Penelitian di langsungkan untuk mengetahui kecenderungan mereka dalam menyebarkan hoaks.
Lantas seperti apa hasil risetnya? Simak thread ini sampai selesai, ya!
Usia tidak berpengaruh
Hasil survei menunjukkan bahwa hampir di setiap kategori umur mempunyai kecenderungan yang sama dalam menyebarkan informasi hoaks. Baik itu muda maupun tua, keduanya memiliki tingkat kecenderungan yang sama dalam menyebarkan hoaks. Jadi, para peneliti tidak dapat menyimpulkan adanya hubungan antara usia dan kecenderungan dalam menyebarkan informasi hoaks.
Hubungan dengan agama
Berdasarkan survei, di dapatkan hasil bahwa faktor agama mempengaruhi kencenderungan dalam penyebaran informasi hoaks. Mereka yang rendah kepercayaan terhadap agamanya akan lebih rentan dalam menyebarkan hoaks. Akan tetapi, terdapat kemungkinan yang bias dalam hasil temuan ini. Karena, di Indonesia umumnya masyarakat akan cenderung menjawab secara positif jika di tanyakan mengenai agamanya.
Akibat durasi penggunaan internet
Temuan menarik di hasilkan dalam penelitian ini. Di dapatkan hasil bahwa orang yang cenderung menyebarkan hoaks adalah orang yang lebih sering dan lebih lama dalam hal durasi penggunaan internet. Kesimpulan tersebut di buktikan dari pengeluaran mereka yang cukup tinggi untuk kebutuhan internet.
Adanya kenaikan pengeluaran untuk internet
Ternyata, besaran pengeluaran untuk biaya internet dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk menyebarkan hoaks. Artinya, semakin tinggi tingkat pengeluaran internet, makan akan semakin meningkatkan kecenderungan seseorangan dalam menyebarkan hoaks. Hasil penelitian juga menyebut jika setiap kenaikan Rp 50 ribu per bulan untuk internet cenderung menjadikan seseorang semakin rentan menyebarkan hoaks.
Percaya terhadap konspirasi
Didapatkan temuan penelitian yang menyebut jika kepercayaan seseorang terhdap konspirasi akan meningkatkan kecenderungan untuk menyebarkan informasi hoaks. Kepercayaan terhadap konspirasi ini didefinisikan sebagai “asumsi tidak perlu tentang adanya konspirasi ketika ada penjelasan lain yang lebih memungkinkan”.
Tidak percaya diri dalam bermedia sosial
Mereka yang tidak percaya diri dengan kecakapannya dalam bermedia sosial cenderung lebih tinggi dalam menyebarkan hoaks. Kecapakan dalam bermedia sosial yang dimaksud adalah ketika seseorang tidak hanya menjadi konsumen terhadap konten yang ada, akan tetapi juga memiliki keterampilan dalam memproduksi konten. PokerPelangi
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri