Taman Prestasi Generasi Maju, Asah Potensi Prestasi Anak - Elly Nurul

Potensi Prestasi Anak dan Stimulan. Tumbuh kembang anak tak melulu menyoal perkembangan fisik. Masih ada banyak perkembangan anak lainnya yang patut diperhatikan orang tua.

Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak. Ketiga aspek tersebut di antaranya kognitif-bahasa, emosi-sosial, dan fisik-motorik.

Kognitif-bahasa berarti kemampuan seorang anak untuk berpikir. Aspek ini dimanifestasikan dalam kemampuan berbahasa anak yang berkembang.

Lihat juga:  7 Anime di Bulan Januari 2021

Sementara emosi-sosial adalah mengenai kemampuan mengenali, mengendalikan emosi, serta berinteraksi. Sedangkan fisik-motorik menyangkut soal fungsi tubuhnya yang kian berkembang.

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti mengatakan, tiga aspek tumbuh kembang anak bisa diterjemahkan ke dalam ‘lima potensi prestasi’. “Istilah ini lebih sederhana [untuk dipahami],” ujar Anna, dalam webinar bersama Danone, beberapa waktu lalu.

Nutrisi memang mengambil peran penting dalam tumbuh kembang anak. Zat besi, misalnya, yang tak hanya bermanfaat dalam pembentukan sel darah merah, tapi juga berperan untuk menunjang pertumbuhan fungsi saraf dan otak anak.

Catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menemukan, 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami anemia. Sebanyak 50-60 persen anemia di sebabkan oleh kekurangan zat besi. Anak yang kekurangan zat besi berpotensi tumbuh dengan gangguan kognitif dan mental yang bersifat permanen.

Namun, tumbuh kembang anak tak melulu perkara nutrisi. Menurut Anna, nutrisi saja tidak cukup untuk mendukung tumbuh kembang anak. Orang tua, lanjutnya, perlu memberikan stimulan yang tepat agar tumbuh kembang anak berjalan optimal.

Berikut lima potensi prestasi anak yang perlu di perhatikan orang tua.

1. Berpikir cepat

Berpikir cepat tak melulu anak yang merespons dengan cepat saat di tanya. Tapi, berpikir cepat lebih kepada kemampuan anak untuk mengolah informasi secara mendalam, kritis, cerdas, dan kreatif.

ilustrasi anak minum susu

Potensi Prestasi Anak dan Stimulan. Adapun contoh stimulan untuk mengembangkan kemampuan ini di antaranya sebagai berikut.

Ajak anak untuk bicara lebih jelas

Anna tidak menyarankan orang tua mengajak bicara anak dengan kata-kata atau bahasa yang di buat selucu mungkin. Orang tua direkomendasikan untuk berbicara dengan jelas, layaknya berbicara pada orang dewasa. Bahasa yang jelas dan singkat bisa memicu anak untuk bisa berpikir cepat.

Perbanyak kosakata

Orang tua bisa memperbanyak kosakata dengan membaca buku dan mengajak anak mengobrol.

“Orang tua membacakan buku tentang kenapa kodok senang berenang. Itu bisa membuka wawasan tentang apa yang ada di sekitarnya. Ajak anak untuk mencermati benda atau binatang yang di bacakan, biar kemampuan berpikir terstimulasi,” jelas Anna.

Bermain teka-teki

Pada anak usia 1-3 tahun, orang tua bisa mengajak mereka untuk bermain menyembunyikan barang. Sementara pada anak usia 4-5 tahun, orang tua bisa mengajak mereka bermain tebak-tebakan.

2. Tumbuh tinggi

Perkembangan tubuh adalah saat anak menjadi tinggi, kuat, sigap, fleksibel, luwes, lincah, dan terampil. Selain kecukupan nutrisi, tumbuh tinggi juga perlu di dukung oleh faktor lain.

Orang tua bisa memberikan stimulan seperti berikut.

Memastikan kecukupan gizi

Orang tua perlu memastikan kecukupan gizi, utamanya zat besi. Anna mengingatkan agar orang tua tak memberikan makanan yang asal membuat anak kenyang.

Ruang aman untuk bergerak

Tak harus lahan khusus untuk bermain, tapi pastikan ujung meja di beri lapisan agar anak tak cedera. Pastikan juga kondisi lantai yang tidak licin. Jauhkan benda tajam dan barang-barang berbahaya lainnya dari aktivitas anak.

Kesempatan aktivitas fisik

Pandemi membuat aktivitas luar ruang jadi terbatas. Namun, di rumah orang tua bisa merancang permainan fisik, bahkan di atas kasur sekali pun.

3. Percaya diri

Dari Percaya diri tidak selalu anak jadi suka tampil. Percaya diri lebih menyoal keyakinan anak akan kemampuan diri nya. “Anak yakin ‘saya bisa’. Tentang gimana anak mengatur emosinya supaya tidak meledak,” kata Anna.

Berikut beberapa stimulan yang bisa di berikan orang tua.

Berikan kesempatan anak untuk

Anak harus di berikan kesempatan untuk memilih. Misalnya saja, memilih baju yang ingin di pakainya. Saat pilihan anak di setujui, anak perlahan merasa yakin akan kemampuannya.

Berikan pujian

Berikan pujian saat anak berperilaku baik. Sebaiknya berikan pujian secara detail seperti ‘Bunda senang kamu mewarnainya enggak keluar garis’ atau ‘Makasih, ya, sudah mau bantu menyapu’.

Lihat juga:  5 Zodiak Cowok Ini Juaranya Perhatian

Kesempatan merawat diri

Saat di rasa sudah mampu, berikan anak kesempatan untuk merawat diri. Orang tua bisa membiarkan anak mandi sendiri, menggosok gigi sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *