Cara Mengajarkan Disiplin pada Anak dengan Autisme
Mengajarkan disiplin pada anak tidaklah mudah. Apalagi jika anak memiliki kondisi khusus yang membuat orangtua perlu lebih banyak lagi mencurahkan perhatian, seperti autisme.

Mengajarkan Disiplin pada Anak dengan Autisme Butuh Pendekatan yang Berbeda
Ketika seorang anak berperilaku kurang baik, entah itu melampiaskan amarah, menyakiti anak lain atau mengabaikan instruksi, ia biasanya mendapatkan semacam hukuman sebagai tindakan pendisiplinan. Namun, ketika seorang anak berada pada spektrum autisme, ia membutuhkan pendekatan disiplin yang berbeda.

Akan lebih sulit untuk menerapkan teknik disiplin konvensional saat menangani anak autisme. Namun, bukan berarti orangtua tidak boleh mengajarkan disiplin pada anak sama sekali.

Berikut beberapa tips dalam mengajarkan disiplin pada anak dengan autisme:

1.Pahami Kebutuhan Anak

Penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi anak dengan autisme. Sebab, gejala autisme bisa sangat bervariasi. Pemahaman yang jelas tentang kebutuhan dan kemampuan anak membantu memastikan orangtua menciptakan ekspektasi yang realistis.

Misalnya, pahami bahwa anak dengan autisme mungkin tidak dapat mengontrol perilaku tertentu, seperti mengepakkan tangan misalnya.

2.Utamakan Keamanan Anak

Jauhkan anak dari suatu situasi, terutama jika situasinya tidak aman (secara emosional atau fisik) untuknya. Namun, perhatikan cara anak merespons ketika dibawa keluar dari situasi tersebut. Jika ia segera tenang, ia mungkin mengasosiasikan perilaku buruk dengan bisa meninggalkan situasi yang tidak disukai.

3.Fokus pada Hal Positif

Anak dengan autisme umumnya merespons teknik disiplin yang lebih baik dengan fokus pada hal positif. Cobalah alat visual yang membantu anak mengasosiasikan perilaku positif, dengan mendapatkan sesuatu yang dia inginkan, seperti bagan stiker klasik.

Pilihlah stiker dengan karakter favorit anak dan berikan satu stiker untuk setiap perbuatan atau perilaku baik yang dilakukan anak. Ketika ia mendapatkan sejumlah stiker, beri hadiah kecil yang ia inginkan. Ketika anak bertindak dengan cara yang positif, pastikan untuk memberinya banyak pujian.

4.Ajari Teknik Menenangkan Diri

Setiap anak pasti pernah mengalami luapan emosi, misalnya tantrum atau kondisi lainnya. Namun, akan lebih sulit untuk menenangkan anak dengan autisme. Jadi, orangtua perlu mengajarinya teknik menenangkan diri yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi.

Ajari ia untuk bernapas dalam-dalam secara perlahan, tutup mata dan bayangkan sesuatu yang menyenangkan. Misalnya kucing atau taman favoritnya. Minta ia untuk melakukan teknik ini kapan pun merasa marah atau ingin melampiaskan emosi.

5.Bersikap Konsisten

Tetaplah konsisten dalam mengajarkan disiplin pada anak, baik yang berkebutuhan khusus atau tidak. Namun, anak dengan autisme biasanya butuh waktu yang lebih lama untuk diajari kedisiplinan, karena mereka merespons positif disiplin secara terstruktur. Sabar dan teruskan untuk mengajari anak nilai-nilai disiplin dengan telaten. Poker Online

BACA JUGA : Mengenal Savant Syndrome Pada Anak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *