Cara Mengenali Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak Perempuan Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi saat bakteri masuk ke dalam uretra dan berjalan ke kandung kemih. Sebanyak 8 dari 100 anak perempuan dan 2 dari 100 anak laki-laki akan terkena ISK.

Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi gejala infeksi saluran kemih pada anak.

Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Sebagian besar ISK terjadi di bagian bawah saluran kemih, yakni uretra dan kandung kemih. Seorang anak dengan sistitis mungkin memiliki beberapa gejala seperti:

Nyeri, terbakar, atau sensasi menyengat saat buang air kecil.
Dorongan yang meningkat atau lebih sering ingin buang air kecil (meskipun hanya sedikit buang air kecil yang bisa keluar).
Demam. Cara Mengenali Gejala Infeksi Saluran Kemih

Sering bangun malam untuk pergi ke kamar mandi.
Masih mengompol, meskipun anak sudah bisa menggunakan toilet.

Sakit perut di area kandung kemih (umumnya di bawah pusar).
Kencing berbau busuk yang mungkin terlihat keruh atau mengandung darah.

Jika anak mengalami gejala yang mirip dengan gejala tersebut, diskusikan dahulu dengan dokter di Halodoc karena mungkin ada hal lain yang jadi penyebabnya.

Bagaimana Infeksi Saluran Kemih Diobati?

Infeksi saluran kemih diobati dengan antibiotik. Setelah beberapa hari minum antibiotik, dokter mungkin mengulangi tes urine untuk memastikan bahwa infeksinya hilang.

Jika seorang anak perempuan mengalami sakit parah saat buang air kecil, dokter mungkin juga meresepkan obat yang membius lapisan saluran kemih. Obat ini sementara akan menyebabkan kencing berubah menjadi oranye.

Pantau terus saat anak ke kamar mandi, dan tanyakan kepada anak tentang gejala seperti nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil.

Dorong anak untuk minum banyak cairan, tetapi hindari minuman yang mengandung kafein, seperti soda dan es teh. Kebanyakan ISK sembuh dalam waktu seminggu dengan pengobatan.

Perawatan untuk ISK yang Lebih Berat


Anak-anak dengan infeksi yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit sehingga mereka bisa mendapatkan antibiotik melalui suntikan atau intravena (dikirim melalui pembuluh darah langsung ke aliran darah). Tindakan ini mungkin terjadi jika:

Anak mengalami demam tinggi atau terlihat sangat sakit, atau kemungkinan infeksi ginjal.
Anak tersebut lebih muda dari 6 bulan.
Bakteri dari saluran kemih yang terinfeksi mungkin telah menyebar ke darah.


Anak mengalami dehidrasi (memiliki tingkat cairan tubuh yang rendah) atau muntah dan tidak dapat minum cairan atau obat melalui mulut.

Bisakah Infeksi Saluran Kemih Dicegah?


Pada bayi dan balita, seringnya mengganti popok dapat membantu mencegah penyebaran bakteri penyebab ISK. Anak perempuan harus tahu untuk menyeka dari depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan, untuk mencegah kuman menyebar dari rektum ke uretra.

Anak perempuan usia sekolah harus menghindari mandi busa dan sabun yang kuat yang dapat menyebabkan iritasi, dan mereka harus memakai pakaian dalam katun daripada nilon karena kemungkinannya kecil untuk mendorong pertumbuhan bakteri.

Ginjal melakukan banyak hal, tetapi tugas terpentingnya adalah membuang kotoran dari darah dan membuat air seni (kencing). Saluran kemih mengeluarkan limbah ini dari tubuh saat seseorang buang air kecil.

Semua anak harus diajari untuk tidak menahan pipis saat mereka harus buang air kecil karena kencing yang tertinggal di kandung kemih memberikan tempat yang baik bagi bakteri untuk tumbuh. Poker Online

BACA JUGA : Berbagai Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *