Dispareunia Nyeri Saat Lakukan Seks

PokerPelangi Lounge – Dispareunia Nyeri Saat Lakukan Seks; Hubungan intim yang seharusnya menjadi kenikmatan

bagi pasangan suami istri tapi karena rasa nyeri intens membuat aktivitas biologis itu berubah menyakitkan.

Kamu mengalami hal serupa? Merasakan sakit yang berulang ketika berhubungan intim dengan pasangan?

Waspada, kondisi ini bisa jadi dispareunia. Dispareunia atau nyeri saat berhubungan intim dapat terjadi sebelum,

selama, atau bahkan setelah berhubungan intim dengan pasangan. Menurut American Academy

of Family Physicians (AAFP) memperkirakan 20 persen wanita di Amerika mengalami dispareunia, loh.

Rasa nyeri saat berhubungan intim menjadi gejala utama dispareunia

Nyeri akibat dispareunia mungkin dapat terjadi di lubang vagina atau area dalam panggul. Poker Online

Rasa nyeri yang dirasakan biasanya disertai sensasi sakit, terbakar, berdenyut, atau bahkan robek.

Dispareunia Nyeri Saat Lakukan Seks

Dispareunia dapat terjadi secara lokalisasi atau mungkin juga lebih luas. Terkadang, ketidakpuasan

dan ketidaktertarikan dapat terjadi ketika berhubungan intim akibat nyeri yang dirasakan.

Siapa yang berisiko mengalami dispareunia?

Melansir Healthline baik wanita atau pria dapat mengalami dispareunia akan tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) diperkirakan

75 persen wanita mengalami dispareunia pada suatu waktu dalam kehidupan mereka. Agen BandarQ

Bagaimana dispareunia didiagnosis?

Mengetahui riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan tertentu dapat dilakukan dokter untuk mengidentifikasi penyebab nyeri.

Untuk membantu dokter dalam mendiagnosis dispareunia, pasien menjelaskan lokasi nyeri, intensitas nyeri, dan waktu nyeri yang dialaminya.

Tidak menutup kemungkinan riwayat reproduksi dan pengalaman seksual pasien juga bisa membantu dokter mendiagnosis dispareunia akut.

Pemeriksaan lain seperti pemeriksaan panggul dapat dilakukan dokter untuk memeriksa tanda-tanda infeksi atau kelainan struktural.

Sementara ultrasonografi panggul dapat membantu dokter mengetahui apakah ada kelainan struktural, kista, fibroid rahim, atau endometriosis pada pasien.

Tes lain seperti tes urine, tes alergi, tes kultur, dan konseling juga mungkin akan dilakukan oleh pihak profesional dalam mendiagnosis dispareunia lebih lanjut.

Sumber Poker Pelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *