Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Donor Darah

PokerPelangi Lounge – Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Donor Darah; Donor darah tak bermanfaat baik bagi tubuh,

tapi juga merupakan kegiatan mulia untuk membantu pasien yang membutuhkan transfusi darah.

Menurut sebuah laporan dalam jurnal “American Journal of Epidemiology” tahun 1998,

rutin donor darah dapat menurunkan risiko kamu mengalami penyakit kardiovaskular dan serangan jantung.

Khususnya pada masa pandemi COVID-19 ini, darah sangat dibutuhkan dan stok darah Palang Merah Indonesia

dilaporkan jauh berkurang. Kalau begini, pasien yang butuh transfusi darah akan mengalami kesulitan.

Kalau kamu punya niat baik untuk donor darah tetapi sedang hamil, tahan diri dulu.

Ya, ibu hamil tidak disarankan untuk mendonorkan darahnya. Kenapa?

Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Donor Darah

Ibu hamil membutuhkan banyak darah

Menurut sebuah laporan dalam jurnal “Circulation” tahun 2014 keluaran American Heart Association, Poker Online

saat hamil seorang perempuan mengalami peningkatan volume darah hampir 45 persen dari volume darah normal.

Nah, kenaikan volume darah tersebut ternyata dibutuhkan untuk menyalurkan makanan dan oksigen ke janin.

Rentan mengalami anemia

Menurut sebuah laporan dalam “Saudi Medical Journal” tahun 2015, sebanyak 52 persen ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia defisiensi besi.

Anemia muncul ketika tubuh tidak memproduksi sel darah merah sehat secara cukup atau kerjanya tidak efisien,

dan ini bisa mencegah tubuh tidak memiliki cukup zat besi. Padahal, kehamilan

membuat kebutuhan zat besi meningkat untuk membantu pertumbuhan janin.

Bayi lahir prematur

Selama hamil, perempuan butuh 350-500 mg tambahan zat besi untuk mencegah defisiensi.

Nah, seperti yang disinggung pada poin sebelumnya, donor darah dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia defisiensi besi.

Bila ini sampai terjadi, bisa terjadi kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah,

hingga solusio plasenta yang merupakan kondisi berbahaya.

Persalinan yang lebih lama dan masalah lainnya

Ibu hamil yang kekurangan zat besi atau anemia lebih berisiko mengalami perdarahan saat melahirkan. Agen BandarQ

Kondisi ini pun bisa membuat proses persalinan menjadi lebih lama.

Selain itu, bila perempuan hamil mengalami anemia berat pada trimester akhir, itu bisa mengakibatkan daya tahan tubuh menurun,

sehingga rentan mengalami infeksi. Kondisi ini juga bisa membuat perawatan sang ibu

pasca persalinan menjaid lebih lama, serta meningkatkan risiko terjadinya depresi pascapersalinan.

Sumber Poker Pelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *