Pokerpelangi -Di Rumah Aja atau Menari Dalam Peti,Menari bersama mereka berarti kamu mati dan masuk ke dalam peti.Saat memantau media sosial belakangan ini, ada satu klip unik yang menampilkan para pria sedang menari gembira sambil membawa peti mati di pundaknya.

Dengan iringan lagu bergenre EDM berjudul Astronomia yang dibawakan Tony Igi, para pria pembawa peti mati sambil menari ini disebut dengan dancing pallbearers.

Pembawa peti mati sambil menari ini merupakan bagian dari prosesi adat ketika memakamkan orang yang meninggal dunia di Ghana.

Sebenarnya, video mereka membawa peti mati di pundak sambil menari saat di pemakaman pernah viral di tahun 2017 silam.1 dari 6 halaman

Namun, kepopuleran video dancing pallbearers ini semakin meningkat selama terjadi pandemi Covid-19 saat ini.

Bersamaan dengan banyaknya meme unik mereka di media sosial, dancing pallbearers sekarang telah menjadi simbol kematian di tengah pandemi Covid-19.

Mereka menjadi peringatan bagi warga dunia untuk tinggal di rumah selama diberlakukan lockdown di beberapa negara.2 dari 6 halaman

Jika masih ada yang bandel untuk keluar rumah selama lockdown, maka dancing pallbearers akan datang dan mengajak korban Covid-19 menari bersama mereka.

Di Rumah Aja atau Menari Dalam Peti

‘Ancaman’ dancing pallbearers itu disampaikan melalui video yang dibagikan akun Twitter Michael Schwab di @michaelschwab13.

” Penari peti mati Ghana membuat video ucapan terima kasih ke para dokter dan juga memperingatkan semua orang ‘tinggal di rumah atau menari bersama kami’,” cuit Michael.

Dalam video, dancing pallbearers berseragam putih-putih. Pemimpin yang duduk di atas peti mati mengucapkan terima kasih kepada para dokter.

Di akhir ucapannya, dia mengancam orang-orang untuk tinggal di rumah atau mati karena Covid-19 dan menari bersama mereka dalam peti3 dari 6 halaman

Setelah menjadi sensasi, bisnis dancing pallbearers telah berkembang pesat. Ketenaran mereka mereka memengaruhi harga layanan mereka selama pandemi Covid-19.

Baca Juga : Penggal 12 Orang, Gembong Narkoba Meninggal Karena Virus Corona

“ Popularitas yang kami dapat membuat bisnis kami berkembang sekarang. Kami akan menaikkan harga kami setelah virus corona. Untuk saat ini, kami memiliki manajer di Kenya dan kami juga memiliki pengacara di Kenya.

” Di Ghana Anda harus kreatif. Saya perhatikan bahwa banyak pallbearers lainnya mengenakan pakaian hitam. Tetapi saya ingin pakaian kami berbeda, jadi saya menambahkan pakaian berwarna seperti putih, merah dan hitam,” kata Benjamin Aidoo, pendiri kelompok itu dalam sebuah wawancara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *