Poker Pelangi Lounge

Strategi Sederhana Mengubah Rasa Iri Hati Menjadi Motivasi

Strategi Sederhana – Ketika salah seorang temanmu baru membagikan kabar baik, apa responmu hari itu? Apa kamu akan merasa bersyukur dan ikut senang atas kebahagiaan temanmu, atau malah kamu merasa hatimu semakin panas?

Kalau kamu kesal dan panas saat mendengarnya, kamu sedang mengalami iri hati. Perasaan cemburu atas pencapaian orang lain. Perasaan ini, tentu saja membahayakan dan terlihat menyedihkan. Ini menunjukkan kamu tidak percaya diri dengan hidupmu sendiri. Bukan hanya berpotensi untuk membuatmu tidak bahagia, perasaan ini juga dapat menghancurkan relasimu dengan teman atau rekan kerja.

Karena itu, jangan biarkan perasaan iri hati menguasai hatimu!  Sebagai solusinya, kamu bisa melakukan Strategi Sederhana ini untuk mengubah iri hati menjadi motivasi. Simak ulasannya!

1. Pertama, kenali perasaan iri hati itu

Banyak orang gengsi mengakui perasaan cemburunya dan mengakui untuk menekan emosi tersebut. Padahal, kebiasaan buruk tersebut bisa merusak suasana hatimu. Sebagai manusia, wajar terkadang merasa iri hati atas kesuksesan atau kebahagiaan orang lain. Saat emosi ini kembali datang, coba gali kamu dengan kuriositas.

Tanya dirimu, kenapa kamu merasa iri? Apa yang sebenarnya kamu cemburui dari orang itu? Apa ada kesempatan untuk kamu mengganti penyebab iri tersebut dengan hal lain yang membuatmu bahagia?

2. Lakukan apa yang bisa kamu teladani dari orang itu 

Beberapa orang salah menggunakan iri hatinya sebagai motivasi untuk menjatuhkan orang. Jangan melakukan itu, Bro! Tentu kamu tidak bisa terus menyamakan hidup kamu dengan hidupnya. Di samping kesuksesan yang kamu lihat, ada banyak luka dan air mata yang ia lewati yang mungkin kamu tak pernah tahu.

Baca Juga: Jangan Terlena!Cara Memberanikan Diri Keluar Dari Zona Nyaman

Karena itu alih-alih menjatuhkan orang itu, gunakan iri hatimu sebagai bahan bakar untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Pelajari hal-hal positif dari orang itu dan terapkan dalam kehidupanmu sehari-hari.

3. Jangan hanya fokus pada kompetisi, tetapi juga koneksi

Salah satu alasan mengapa kamu mudah merasa iri hati adalah sedari kecil kamu diajarkan untuk bersaing dengan orang lain. Dalam relasi pun, kamu tidak lagi fokus pada hubunganmu dengan teman atau rekan kerja, melainkan persainganmu dengan mereka. Siapa yang memiliki hidup lebih baik? yang memiliki jabatan dan uang lebih tinggi? Siapa yang lebih bahagia?

Pemikiran seperti ini memberi motivasi yang salah. Tetap ingatkan dirimu untuk bisa mengapresiasi kesuksesan temanmu.