
Fakta seputar Abses Payudara. Abses payudara adalah kumpulan nanah yang terlokalisasi di jaringan payudara. Ini biasanya di sebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi payudara, termasuk mastitis dan abses payudara, paling sering terlihat pada perempuan usia 15-45 tahun.
Abses payudara di ketahui lebih sering terjadi pada ibu menyusui. Menurut laporan dalam jurnal Duodecim tahun 2017, laktasi adalah hubungan paling umum dengan infeksi payudara, terjadi pada 10-33 persen. Mastitis laktasi terjadi pada 2-3 persen ibu menyusui, dan 5-11 persen di antaranya bisa mengembangkan abses. Ini paling sering terjadi pada perempuan usia subur, dengan usia rata-rata 32 tahun.
Di rangkum dari berbagai sumber, berikut deretan fakta medis seputar abses payudara yang perlu kamu ketahui.
1. Apa penyebabnya?
ilustrasi Staphlococcus aureus penyebab abses payudara (breast360.org)
Dilansir Healthgrades, abses payudara di sebabkan oleh infeksi bakteri. Jenis bakteri yang paling umum adalah Staphlococcus aureus.
Bakteri masuk melalui goresan kulit atau robekan di puting. Infeksi yang di hasilkan (di sebut mastitis) menyerang jaringan lemak payudara dan menyebabkan pembengkakan dan tekanan pada saluran susu. Abses payudara bisa berkembang akibat mastitis yang parah.
Selain itu, sejumlah faktor bisa meningkatkan risiko seseorang terkena abses payudara. Namun, tidak semua orang dengan faktor risiko ini akan mengembangkannya. Faktor risiko abses payudara pada ibu menyusui meliputi:
- Tekanan pada saluran susu dari bra yang terlalu ketat
- Stres dan kelelahan berlebihan pada ibu baru
- Tidak mengikuti jadwal makan yang konsisten
- Melewatkan sesi menyusui
- Menyapih bayi dari menyusui terlalu cepat
Faktor risiko abses payudara pada perempuan yang sedang tidak menyusui meliputi:
- Kelebihan berat badan
- Usia subur
- Punya riwayat abses payudara sebelumnya
- Kanker payudara inflamasi (jenis kanker payudara yang langka)
- Merokok atau penggunaan produk tembakau lainnya
2. Apa saja tanda dan gejala abses payudara?
ilustrasi anatomi payudara dan beberapa penyakit pada payudara (familygp.online)
Seseorang dengan abses payudara kemungkinan akan merasakan adanya massa di jaringan payudara bersama dengan gejala infeksi payudara. Gejala-gejala ini mungkin termasuk:
- Produksi ASI rendah
- Nyeri di payudara
- Kehangatan di daerah payudara
- Kulit memerah
- Suhu tinggi
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Gejala mirip flu
- Kelelahan
Editor’s Picks
3. Bagaimana cara dokter mendiagnosisnya?
ilustrasi pemeriksaan payudara oleh dokter (intermountainhealthcare.org)
Fakta seputar Abses Payudara. Gejala abses payudara dan infeksi payudara serupa, sehingga pemeriksaan oleh dokter amat di butuhkan. Dokter mungkin mencurigai abses payudara berdasarkan pemeriksaan fisik, sekaligus menanyakan seputar riwayat kesehatan pasien, termasuk pernah atau tidaknya mengalami abses payudara.
Untuk diagnosis definitif, dokter juga perlu untuk melakukan tes pencitraan dengan ulstrasound. Bila di curigai ada abses, dokter akan memesan aspirasi jarum halus untuk mengumpulkan sampel. Ini akan membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain, seperti kanker atau kista jinak.
4. Pengobatan abses payudara
ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Madison Agardi)
Untuk pengobatan abses payudara, dokter kemungkinan perlu mengeluarkan cairan atau nanah dari benjolan. Dokter mungkin mengekstraksi cairan dengan jarum atau mengeringkannya dengan membuat sayatan kecil di kulit. Dokter biasanya menggunakan aspirasi jarum jika pasien sedang menyusui atau jika massa abses lebih kecil dari 3 sentimeter.
Untuk kasus abses payudara pada seseorang yang tidak menyusui, ada risiko lebih tinggi untuk mengalami abses berulang, sehingga orang tersebut mungkin harus mempunyai lebih dari satu kali ekstraksi atau drainase. Jika abses yang di keringkan meninggalkan rongga besar, maka dokter perlu membalut atau memadatkannya untuk membantu drainase dan penyembuhan.
Dokter mungkin juga akan meresepkan antibiotik untuk dikonsumsi selama 4-7 hari. Obat pereda nyeri seperti asetaminofen atau ibuprofen bisa membantu meringankan rasa sakit. Pasien juga bisa melakukan kompres hangat untuk meredakan peradangan.
5. Bagaimana pencegahannya?
ilustrasi menyusui (mommytobe.se)
Jika kamu sedang menyusui, kamu kemungkinan bisa menurunkan risiko abses payudara dengan cara:
- Sering menyusui atau memerah ASI secara manual dengan pompa
- Mencegah iritasi atau retak pada puting
Bila tidak sedang menyusui, risiko abses payudara bisa di minimalkan dengan:
- Menjaga berat badan yang sehat
- Menghindari penggunaan produk tembakau
- Mencegah iritasi atau retak pada kulit payudara dan puting
POPULER
KESEHATAN
Ketiak Kamu Hitam? Obati Dengan Cara Ini!
BERITA UNIK
Daftarkan Domba Miliknya ke Sekolah Dasar
BERITA UNIK
4 Makanan Unik Dan Viral Di Jepang
BERITA UNIK
lelaki Ini Minum Air Lewat Hidung dan Keluar Dari Mata
KESEHATAN
6 Manfaat Dari Rutin Mengonsumsi Lengkuas
BERITA UNIK
10 Minuman Beralkohol Termahal Di Dunia
ADUQ
Ini 6 Alasan Kamu Perlu Terjun ke Ranah Podcast
KESEHATAN
Diet Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
BERITA UNIK
Ini Asal Usul Martabak Di Indonesia
BERITA UNIK
Pekerjaan Unik yang Bergaji Besar, Salah Satunya Pengumpul Urin Rusa
INFO WITHDRAW
Kemenangan Yang Besar Hanya Di POKERPELANGI
TIPS & TRICKS
Diet Air Putih Ini Jadi Viral
BERITA UNIK
Di Negara ini Bisa Beli Istri