PokerPelangiLounge – Jika di jaman dulu ketika semuanya belum serba digital, untuk bisa mendengarkan musik harus melakukan perjuangan terlebih dahulu yaitu membeli album musik atau mendengarnya di radio dan berharap lagu favorit kita di putar.

Nah, di bawah ini akan di bahas secara singkat tentang media pemutar musik dari masa ke masa. Dari era jadul ke era digital.

Piringan Hitam

Media Pemutar Musik Dari Masa Ke Masa, Dari Analog Sampai Digital

Yang pertama adalah piringan hitam yang merupakan media penyimpanan audio tertua yang paling legendaris dan masih digunakan masa sekarang oleh orang yang sangat menyenangi audio atau yang biasa disebut audiofil.

Piringan hitam memulai sejarahnya ketika memasuki abad ke 19 dan mencapai popularitasnya pada era 1950an

Piringan Hitam atau PH di klaim memiliki kualitas audio terbaik dan itulah kenapa PH beserta pemutarnya memiliki harga yang relatif mahal. PH yang langka dari musisi ternama juga akan mempunyai harga yang lebih mahal lagi. Banyak pecinta audio mengoleksi PH mulai dari yang langka sampai edisi terbatas. 

Memasuki era 70an dan 80an. Pamor Piringan Hitam mulai terpinggirkan karena munculnya kaset yang biaya produksinya jauh lebih murah.

Kaset

Memasuki tahun 70an, munculah kaset yang berperan besar pada industri musik dunia. Kaset menjadi sangat populer karena biaya produksi yang jauh lebih murah dari Piringan Hitam.

Kaset menyimpan data suara dalam pita magnetik dan akan keluar ketika di putar menggunakan pemutar musik bernama pemutar kaset atau tape. Tape ini biasanya sudah menyatu dengan pemutar radio.

Di era kaset inilah, musik Indonesia berjaya yaitu sekitar 1980an dan 90an. Kaset kemudian perlahan di tinggalkan pada akhir 90an ketika CD mulai populer.

Sementara itu, pemutar kaset yang sempat menjadi fenomenal adalah Walkman yang di buat oleh Sony sebagai pemutar kaset portable. Memiliki Walkman saat itu merupakan hal yang keren.

CD

Media Pemutar Musik Dari Masa Ke Masa, Dari Analog Sampai Digital

CD atau Compact Disc atau dalam bahasa Indonesia disebut cakram padat tak cuma digunakan sebagai media penyimpanan audio tapi juga file. Di perkenalkan pada era 1980an, CD mencapai masa kejayaan ketika memasuki akhir 90an.

Hingga kini CD tetap digunakan sebagai salah satu penyimpanan data bahkan masih ada beberapa musisi yang merilis single atau albumnya melalui rilisan fisik berbentuk CD.

CD terkenal karena keawetannya walaupun kualitas suaranya di anggap masih kalah jika di bandingkan dengan kaset. 

Media File Digital

Berikutnya sebagai media pemutar musik dari masa ke masa adalah media file digital seperti MP3 dkk yang mulai digunakan sejak memasuki era 2000an. Memutar musik sudah dapat di lakukan tanpa adanya media penyimpanan fisik seperti kaset dan CD dan hanya membutuhkan pemutar musiknya saja.

Yang paling menggemparkan adalah munculnya iPod yang di buat oleh Apple dan merevolusi cara orang mendengarkan musik. Sebuah alat kecil yang dapat menyimpan ratusan lagu.

Kemudian musik atau audio juga dapat di putar di PC dengan aplikasi pemutar musik dan merambah ke ponsel seiring teknologi ponsel yang semakin canggih.

Jadilah orang-orang mendengarkan musik lewat ponsel mereka.

Aplikasi Streaming

Media Pemutar Musik Dari Masa Ke Masa, Dari Analog Sampai Digital

Pemutar musik dari masa ke masa yang paling terbaru adalah aplikasi dan website streaming musik yang bisa didengarkan secara online tanpa perlu mengunduh lagu-lagunya. Spotify adalah salah satu pionir penyedia layanan streaming musik dan kini menyediakan jutaan lagu.

Kelebihan dari aplikasi streaming musik adalah pengguna hanya tinggal menginstal aplikasi di smartphone dan membayar iuran bulanan. Dengan begitu, pengguna bebas mendengar lagu apapun yang diinginkan sepuasnya tanpa perlu membeli rilisan fisik atau membelinya secara per album.

Inovasi ini memberikan kebiasaan baru yaitu jarangnya musisi merilis rilisan fisik. Namun di dampak positifnya adalah berkurangnya angka pembajakan karena mendengarkan musik secara legal menjadi lebih murah dan mudah. Bahkan ada yang gratis. PokerPelangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *